Sabtu, 28 Mei 2022

Kalau Bisa ke Tempat Aslinya.



Melihat Museum Ursulin Santa Maria secara langsung lebih seru dibanding virtual. Namun apa daya, pandemi belum berakhir. Meski begitu, harapan anak-anak TK Santa Maria untuk berkunjung melihat langsung sangat besar.

 Jumat, 22 April 2022 Murid-murid TK Santa Maria berkunjung secara virtual ke Museum Ursulin Santa Maria. Para murid diajak mengenal Museum agar para murid bangga dengan keberadaan museum Ursulin yang terletak di dalam komplek sekolah Santa Maria.

 Zoom dibuka pukul 07.30 untuk admit peserta sambil diputar jingle “Museum di Hatiku”. Setelah meditasi dan doa bersama, Suster Lucia Anggraini, kepala Museum Ursulin Santa Maria, memperkenalkan staff pengelola, yaitu Suster Marie Louise, ada Pak Aji, Pak Muji dan Ibu Janni. Suster Lucia kemudian menjelaskan secara singkat tentang Museum Ursulin seperti lokasi, ruang-ruang yang ada di museum, waktu kunjungan dan beberapa foto suster di masa lalu. Setelah Suster Lucia selesai menjelaskan, dilanjutkan dengan virtual tour.

 Virtual Tour itu dimulai dengan pemutaran film pendek tentang koleksi museum Santa Maria itu. Kemudian Pak Aji, pemandu museum, menerangkan berbagai koleksi tersebut satu persatu. Koleksi yang ditampilkan antara lain foto kegiatan anak-anak bersama suster, buku dan peralatan doa, perlengkapan memasak, permainan. Anak-anak focus memperhatikan penjelasan pemandu.

 Di akhir tour, para murid diberi kesempatan bertanya. Anak-anak antusias bertanya, namun karena waktu terbatas, pertanyaan anak-anak dibatasi. Suster Marie Louise kemudian memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mengungkapkan ekspresinya dengan mewarnai gambar bagi murid kelas A dan memvideokan cerita pengalaman mengikuti virtual tour bagi kelas B.
Setelah mengikuti virtual tour anak anak mulai mengerti apa itu museum. Menurut Jeremiah TK B kelas Grow, museum Ursulin Santa Maria menjadi tempat belajar dan mengenal sekolah “aku belajar benda yang ada di museum Santa Maria dan aku itu bisa belajar tentang sekolahan aku” Sementara Bianca Elisabeth TK B kelas Smart mengatakan bahwa museum adalah tempat menyimpan benda bersejarah “Aku jadi mengetahui museum adalah untuk tempat barang sejarah” lain lagi dengan Christo TK A kelas JOYFULL, ia mengatakan museum sebagai tempat untuk melihat orang-orang di masa lalu “bisa lihat orang zaman dulu”

 Kunjungan museum dilaksanakan secara virtual karena masih dalam situasi pandemi dan kegiatan tatap muka masih dibatasi. Anak-anak yang mengikuti tour memiliki harapan begitu besar agar bisa berkunjung secara langsung seperti dikatakan Mikael TK B kelas Smart yang mengatakan lebih seru berkunjung langsung “kurang seru kalau cuma nonton film doang, kalau bisa ke tempat aslinya” Sementara Christopher TK B kelas Grow berharap Tuhan Yesus memberkati keinginannya berkunjung ke Museum Ursulin Santa Maria: “aku mau lihat museum virtual Santa Maria kalau udah nggak ada korona aku mau pergi sama mama papa secara offline. Tuhan Yesus memberkati”

 Tanggapan Anak-anak TK Santa Maria setelah kunjungan virtual tour dapat di lihat di IG Museum Santa Maria pada link https://www.instagram.com/museumursulinsantamaria/ atau klik disini


Visitor Studies Cara Museum Memanjakan Pengunjung.

Pergeseran paradigma museum dari Collection oriented ke Public Oriented memaksa Museum harus berbenah dan meningkatkan kualitas pelaya...