Minggu, 10 Januari 2021

 

Persahabatan Yesus dan Yohanes Pemandi 

 


Gambar Lukisan “Madonna Del Cardellino”, lukisan Rafaello Sanzio (1483-1520)

Tiga sosok: Maria, Yesus dan Yohanes Pemandi. Maria yang masih sangat muda dan Yesus serta Yohanes yang masih balita. Gambar itu ditemukan di salah satu kamar biarawati Ursulin zaman dulu, sekarang menjadi salah satu koleksi Museum Ursulin Santa Maria.

Gambar ini mengingatkan saya, akan persahabatan antara Yesus dan Yohanes Pemandi, yang dapat kita ketahui dari ke empat Injil. Yesus dan Yohanes berbeda usia 6 bulan (Luk. 1: 36).  Penginjil Lukas menulis bahwa kedua balita itu sudah saling mengenal ketika masih di kandungan. Karena ketika Elisabeth, ibunda Yohanes bertemu Maria di rumah Elisabeth (waktu itu Maria sudah mengandung Yesus dari Roh Kudus), Yohanes dalam kandungan Elisabeth melonjak dan Elisabeth penuh dengan Roh Kudus (Luk 1:41).

Dahulu Yohanes dan orang tuanya tinggal di Yudea, dekat Yerusalem, sedangkan Yesus bersama Maria dan Yusuf di Nazareth, di Galilea (Luk 2: 39). Dari sejak lahir kedua balita ini sudah membuat tercengang tetangga-tetangga dan sanak saudara orangtuanya. Kelahiran Yohanes membuat Zakaria, ayahnya bisu, tidak bisa bicara apa-apa, sampai-sampai mereka itu setelah merenungkannya berkata “Menjadi apakah anak ini nanti?” Lukas menulis, “tangan Tuhan menyertai bayi Yohanes” (Luk 1: 66).  Sedangkan Lukas menulis tentang Yesus, setelah menarasikan kelahiran-Nya “Anak ini bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya”.

Yohanes pasti belajar mengenai Taurat dan pengenalan akan Allah menurut para nabi, mazmur puji-pujian, Kidung dari orangtuanya, terutama Zakharia ayahnya dan hidup sehari-hari dari ibunya Elisabeth. Sedangkan Yesus, dari Maria dan Yusuf. Karena Yusuf seorang tukang kayu, Yesus juga belajar menukang.

Menurut Lukas tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. Besar kemungkinan bahwa ketika Yesus masih kecil, Ia dititipkan Elisabeth sehingga Yesus berteman baik dengan Yohanes. Dalam kunjungan ke Yerusalem itu lamanya kira-kira 2 minggu sampai satu bulan. Ketika di rumah Zakaria, Yesus juga ikut belajar tentang Taurat, pewartaan para nabi, Mazmur dst dari Zakaria seperti Yohanes. Sampai umur 12 tahun Yesus pergi ke Yerusalem, ke Bait Allah. Mungkin Yohanes itu sekolah di Yerusalem, di kompleks Bait Allah, dan Yohanes tidak berkeberatan kalau Yesus  ikut. Sampai keduanya itu akrab dan berteman sangat baik. Mereka mendalami dan mendiskusikan bersama Taurat dan kitab para Nabi, sampai suatu ketika orangtua Yesus mendapati Yesus duduk ditengah-tengah alim-ulama, setelah mencari Yesus 3 hari 3 malam. Yesus mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.

Sejak pengalaman di Bait Allah itu Yesus makin sering ke rumah Elisabeth untuk menjumpai Yohanes dan belajar dari Imam Zakaria, juga hal-hal mengenai Bait Allah. Maria tidak berkeberatan Yesus ke rumah Elisabeth karena Maria dan Elisabeth bersaudara dan Maria sering mengunjunginya.

 

Visitor Studies Cara Museum Memanjakan Pengunjung.

Pergeseran paradigma museum dari Collection oriented ke Public Oriented memaksa Museum harus berbenah dan meningkatkan kualitas pelaya...