Pemandu yang baik mampu menjelaskan koleksi yang dipamerkan serta mampu membuka mata pengunjung sebuah wawasan baru.
Masyarakat dapat belajar berbagai hal dengan mengunjungi museum kemudian memperhatikan penjelasan penjelasan pemandu. Dari penjelasan pemandu, pengunjung dapat mempraktekkan di rumah apa yang didapat dari kunjungannya ke museum. Contohnya adalah listrik, masyarakat setiap hari selalu membutuhkan energi listrik. Apa itu listrik, bagaimana mendapatkannya? Dan berbagai hal lainnya. Untuk mengetahui tentang listrik, masyarakat dapat belajar dengan berkunjung ke museum listrik. Pemandu akan menjelaskan mulai dari sejarah sampai pemanfaatan dan penghematannya. Usai kunjungan masyarakat dapat mempraktekkan penggunaan dan memaksimalkan manfaat listrik juga mengetahui cara menghemat biaya penggunaan listrik. Contoh lain adalah kertas atau dokumen. Masyarakat pasti memiliki dokumen, bila dokumen yang rusak seperti akte dan lainnya, kemana harus memperbaikinya? Masyarakat dapat memanfaatkan Arsip Nasional atau Pusat Konservasi untuk memperbaiki mendapat penjelasan dari pemandu bagaimana merawat dokumen dengan baik. Dari contoh tersebut dapat diambil kesimpulan seorang pemandu museum sangat dibutuhkan bukan hanya sebagai pemandu yang menjelaskan sebuah benda tetapi yang mengedukasi masyarakat untuk mengenal, memanfaatkan, memelihara dan mene- | mukan pengetahuan atau wawasan baru atas sebuah benda disekitarnya yang digunakan untuk menunjang pekerjaan atau kegiatan harian. Kesimpulan tersebut muncul sebagai jawaban atas sebuah pertanyaan, bagaimana instansi museum mengedukasi masyarakat agar museum semakin dikenal. Pemandu yang tersertifikasi merupakan sarana penting bagi museum dalam mengedukasi masyarakat. Namun sertifikasi tidak cukup, melalui pelatihan, seminar, workshop dan webinar yang diselenggarakan IPMI seperti ini para pemandu disegarkan kembali serta ditingkatkan kemampuan mengedukasi masyarakat yang berkunjung ke museum. Pemandu yang baik menjadi edukator bagi masyarakat yang berkunjung. Bila Masyarakat terkesan dengan penjelasan pemandu, dengan sendirinya akan mempraktekkan apa yang didapat dan menceritakan pengalaman berkunjung ke museum kepada orang-orang disekitarnya. Jawaban atas pertanyaan dan kesimpulan itu muncul pada Webinar Pemandu wilayah Bali, NTB dan NTT Sabtu 29 Mei 2021 yang diselenggarakan Ikatan Pemandu Museum Indonesia (IPMI) sebagai ajang Silaturahmi dan Sharing para pemandu sekaligus peningkatan pelayanan dan pengetahuan pemandu. Nara sumber webinar antara lain Bpk. Bertold Sinaulan SS, Dewan Pembina IPMI Pusat, Ibu Elly Tumiwa S.ST.Par Dewan Penasehat IPMI Pusat dan Ibu Arifanti Murniawati, S.hum Instruktur Pelatihan IPMI Pusat.*** |
Sabtu, 05 Juni 2021
Pemandu Yang Baik Mengedukasi Pengunjung
Penghormatan Relikui
Museum Ursulin Santa Maria (MUSM) menggelar Pameran dan Penghormatan Relikui memperingati Hari Raya Semua Orang Kudus. Kegiatan Pameran dan...
-
Hari Museum Indonesia tahun 2019 dirayakan dengan berbagai kegiatan, salah satunya adalah Grebeg Museum (=ramai-ramai mengunjungi museum...
-
Tanah makam para suster awalnya ada di Bidaracina. Semula tanah itu adalah pemberian Bapak Heugen, kepada Uskup Vrancken dengan mak...
-
Setiap kita ke museum apakah kita baca semua teksnya? Seperti apakah teks yang sesuai dan enak dibaca? Ibu Ajeng Ayu Arainikasi...