Selasa, 25 April 2023

Batu Nisan

Batu Nisan bertuliskan beberapa nama suster ini ditemukan pada 9 Mei 2022 di Wasrey biara Ursulin Santa Maria Juanda Jakarta. Nisan ditemukan saat proses relokasi berbagai barang di wasrey yang akan direnovasi. Wasrey adalah area atau ruang khusus mencuci.

Selama ini karyawan biara yang bertugas mencuci pakaian tidak tahu bahwa batu marmer yang digunakan untuk alas cuci adalah bagian belakang dari sebuah batu nisan.

 Para suster kehilangan jejak para pendahulu sejak makam suster tergesa-gesa dipindahkan dari pemakaman umum Kebon Jahe Kober ke Tanah Kusir, pada tahun 1975. Batu nisan dari batu marmer itu berukuran 62.5 x 100.5cm dengan ketebalan 3cm. Nama suster yang tercantum dalam batu nisan sebagai berikut:

M. EMMANUEL HARRIS
NEE LE 21 JANV 1829 DECEDEE LE 11 FEV 1856

S. LEONIE EVERS
NEE LE 5 MARS 1827 DECEDEE LE 13 OCT 1862

M. XAVIER VERHUIJGT
NEE LE 29 OCT 1814 DECEDEE LE 9 JUIL 1863

M. ISABELLE NEVEN
NEE LE 27 MAI 1833 DECEDEE LE 29 MAI 1864

M. ANGELE KUPPERS
NEE LE 20 SEPT 1821 DECEDEE LE 12 FEV 1866

M. MARGUERITE MORROGH NEE LE 17 OCTOBRE 1846 DECEDEE LE 15 AVRIL 1870
Huruf M di depan nama merupakan singkatan dari Mere artinya “Ibu”. Sedangkan inisial S di depan nama Leonie Evers singkatan dari Soeur yang berarti “Kakak”. Baik Mere maupun Soeur merupakan bahasa Perancis.

 Dari ke enam nama suster pada batu nisan tersebut, terdapat tiga nama suster ursulin pionir yang pertama kali tiba di Batavia pada 7 Februari 1856, yaitu Suster Emmanuel Harris, Suster Xavier Verhuijgt dan Suster Angele Kuppers.

 Lima suster teratas pada batu nisan tersebut pada awalnya dimakamkan di Bidaracina di tanah milik Tuan Veugen. Pada Tahun 1869 makam dipindahkan ke pemakaman umum bagi warga Eropa di Batavia, Kerkhoff Tanah Abang.

 Pada tahun 1894 Suster Augustine Phillipsen, pemimpin biara Ursulin di Noordwijk, Batavia, atas persetujuan semua pihak kemudian menata area makam para suster di Tanah Abang sehingga menjadi tempat yang indah dan nyaman bagi peziarah.

Batu nisan marmer ini adalah hasil dari penataan yang dilakukan oleh Suster Augustine Phillipsen. ***

Visitor Studies Cara Museum Memanjakan Pengunjung.

Pergeseran paradigma museum dari Collection oriented ke Public Oriented memaksa Museum harus berbenah dan meningkatkan kualitas pelaya...