Senin 7 Mei 2018 dua suster dari tarekat Fransiskan-Sibolga, Sr Evelyn OSF dan Sr. Editha OSF bersama Pastor Alboen Simatupang, Pr mengunjungi museum.Ternyata kunjungan mereka atas inisiatif Mbak Graece dari Komunitas Sahabat Budaya yang rajin mengunjungi berbagai tempat bersejarah di Indonesia. Mbak Graece beralasan karena Museum Santa Maria dikelola para suster dan membuat penasaran kedua suster dan pastor tersebut bertanya-tanya seperti apakah museumnya? Mereka tiba di museum Santa Maria, di kantor sekitar jam 10.00. Selepas berkenalan dan ngobrol, Mereka dihantar keliling museum. Para suster dan pastor itu kagum dan memuji para Suster Ursulin yang merawat peninggalan para pendahulu. Mereka berharap melalui kunjungan ini mereka dapat belajar untuk lebih memperhatikan peninggalan para pendahulu baik benda yang dipakai maupun fasilitas untuk berkarya. Tujuannnya tidak lain adalah untuk menghargai jasa para perintis, dan membantu mengingatkan penerusnya bagaimana perjuangan dan karya yang dijalani mereka. | Sebelum meninggalkan museum, ada beberapa pesan dan tanggapan yang ditulis di buku tamu: “Waah bagus sekali ini museumnya.” “ Kami jadi sadar kami juga harus merawat milik kami. Selama ini kami pakai barang ya pakai saja, yang sudah tidak dipakai masuk gudang. “ “Kami harus mulai mengelola peninggalan suster pendahulu karena suster misionaris awal kami sampai saat ini masih hidup.” Secara lisan maupun tertulis kedua suster menyatakan “Sangat terkesan atas keramahan, kebaikan dan pelayanan. Sangat bagus memberi perhatian peninggalan masa lalu untuk menghargai sejarah”. Tak terasa 3 jam berlalu. Waktu tour ke museum dirasa masih kurang karena mereka mesti segera check in tempat penginapan untuk mengikuti pertemuan yang diadakan oleh KWI. Mereka berharap suatu saat bisa mampir lagi. *** |
Jumat, 18 Mei 2018
Sadar Untuk Mulai Merawat
Penghormatan Relikui
Museum Ursulin Santa Maria (MUSM) menggelar Pameran dan Penghormatan Relikui memperingati Hari Raya Semua Orang Kudus. Kegiatan Pameran dan...
-
Hari Museum Indonesia tahun 2019 dirayakan dengan berbagai kegiatan, salah satunya adalah Grebeg Museum (=ramai-ramai mengunjungi museum...
-
Tanah makam para suster awalnya ada di Bidaracina. Semula tanah itu adalah pemberian Bapak Heugen, kepada Uskup Vrancken dengan mak...
-
Setiap kita ke museum apakah kita baca semua teksnya? Seperti apakah teks yang sesuai dan enak dibaca? Ibu Ajeng Ayu Arainikasi...