“Istimewa“ kesan yang tertulis di buku tamu oleh rombongan guru dari SD Katolik Santa Maria Malang (Asuhan Suster SPM) saat mengunjungi Museum Santa Maria, Rabu 23/05/2018.Rombongan guru dan suster sebanyak lima orang sebelumnya mengunjungi SD Santa Maria-Jakarta untuk studi banding. Usai acara pokok di SD, Ibu Marita, kepala sekolah SD Santa Maria, mengajak rombongan ke Museum Santa Maria. Di Museum, rombongan diterima dengan hangat. Mereka diajak menonton video pendek di aula museum terlebih dahulu sebelum berkeliling. Dalam perjalanan tour, pemandu juga mendapat banyak informasi baru terkait dengan kehidupan para suster pada masa lalu. Salah satunya adalah Kotak Kayu Penghangat. | Kotak Kayu yang terbuat dari bahan kayu dengan dilapisi besi seng pada bagian dalam kotak digunakan sebagai tempat untuk menyimpan masakan yang sudah siap saji. Masakan itu sengaja disimpan karena pada masa lalu, para suster hanya masak sekali dalam sehari yaitu pada siang hari. Namun para suster memasak langsung untuk tiga kali makan, makan siang, makan malam dan sarapan keesokan harinya. Ternyata Kotak Kayu Penghangat itu digunakan sejak dahulu dan sampai saat ini masih digunakan di komunitas para suster khususnya komunitas suster muda atau biasa disebut novis. Sayangnya, tour museum dirasa terlalu singkat. Makan siang di café sudah siap untuk disantap. Rombongan pun pamit setelah beberapa foto selfi bersama.*** |
Jumat, 06 Juli 2018
ISTIMEWA
Penghormatan Relikui
Museum Ursulin Santa Maria (MUSM) menggelar Pameran dan Penghormatan Relikui memperingati Hari Raya Semua Orang Kudus. Kegiatan Pameran dan...
-
Hari Museum Indonesia tahun 2019 dirayakan dengan berbagai kegiatan, salah satunya adalah Grebeg Museum (=ramai-ramai mengunjungi museum...
-
Tanah makam para suster awalnya ada di Bidaracina. Semula tanah itu adalah pemberian Bapak Heugen, kepada Uskup Vrancken dengan mak...
-
Setiap kita ke museum apakah kita baca semua teksnya? Seperti apakah teks yang sesuai dan enak dibaca? Ibu Ajeng Ayu Arainikasi...