Senin, 20 Agustus 2018

FOLLOWER ARBAIN RAMBEY, penasaran dari Semarang ke St Maria

Masuk ke sini koq serasa masuk dunia lain.” 

Maksudnya bu?” 

Iya dunia lain, beda banget dengan suasana di luar, di luar itu kan semrawut, begitu masuk ke dalam itu beda banget. Ekspektasinya di luar dugaan.” komentar Ibu Didit ketika mulai memasuki kompleks sekolah dan museum St Maria. 

Senin di akhir bulan Juli 2018 sekitar jam sepuluh pagi, keluarga Bapak JS Panditokaton atau keluarga Pak Didit dari Semarang singgah di Museum Santa Maria. “Mumpung di Jakarta jadi sekalian mampir museum.” Jelas Bu Didit. Sebenarnya se-keluarga Bapak dan Ibu Didit serta kedua anka laki-lakinya sudah ada di Jakarta sejak hari minggu. Mereka datang untuk menghadiri pernikahan dari sanak familinya. 

Tau museum ini dari instagramnya Pak Arbain Rambey, saya followernya. Waktu itu Pak Arbain upload foto Museum Santa Maria, trus tak cari di internet ketemu blognya.” kata Mas Ageng putra tertua Pak Didit.

Awalnya sempet ragu-ragu juga ini kok sekolahan, apa ada museum disini? lalu anak saya meyakinkan, iya bu bener disini kok. Kami terus masuk, semula sekedar pingin tahu saja, eeeh malah luar biasa ini. Diajak masuk keliling dan didampingi.” Bu Didit menambahkan. 

Setelah keliling museum, sekeluarga singgah sebentar di kapel untuk berdoa, mas Pradipta, berdoa dengan khusuk. Tak lupa berswafoto. Setelah puas berkeliling, karena hari sudah siang, mereka lanjut ke kantin unit produksi SMK tempat praktek siswa/siswi jurusan Tata Boga untuk santap siang. 

Selama makan bersama, mereka ditemani Sr Lucia yang kebetulan juga berasal dari Semarang. Omong punya omong, ternyata sama-sama alumni dari sekolah yang sama, termasuk Arbain Rambey. Bahkan teman Pak Didit juga teman Sr Lucia. “Oh..ternyata dunia begitu sempit rupanya.” Selesai makan, siang itu juga mereka kembali ke Semarang mengendarai mobil pribadi. Mereka pulang dengan berbagai kesan dan pengalaman tak terduga. 

Di buku tamu, Mas Ageng, menulis “Pengalaman yang menarik bisa mengunjungi museum tematik seperti museum Santa Maria. Semoga tetap terawat sejarah dan koleksinya, juga semakin banyak yang datang.” Terima kasih doanya Mas Ageng.***

Visitor Studies Cara Museum Memanjakan Pengunjung.

Pergeseran paradigma museum dari Collection oriented ke Public Oriented memaksa Museum harus berbenah dan meningkatkan kualitas pelaya...