Foto dan replika kapal Herman di museum Santa Maria merupakan bagian tak terpisahkan dari kisah perjalanan para suster Ursulin di Indonesia untuk pertama kalinya. Oleh karena itu foto dan replika kapal Herman ditempatkan di Ruang Angela. Ruang Angela adalah ruang pertama dari rangkaian ruang ruang yang ada di museum bila mengunjungi Museum Santa Maria. Pemilik kapal Herman yang sesungguhnya adalah Nicolaas Adriaan Koning dan selesai dibuat pada bulan Juni tahun 1855. Kapal yang masih baru itulah yang ditumpangi tujuh suster Ursulin pertama yang datang ke Batavia. Tujuh suster Ursulin pionir ke Batavia tiba bersama tiga pastor diosesan yaitu: Pst. Frassen, Pst. Verhaag dan Pst. Van Ophoven. | Kapal Herman memulai pelayaran dari Pelabuhan Rotterdam Belanda pada 20 September 1855 dengan dinahkodai oleh Matthijs van Velthoven. Sampai di pelabuhan Batavia pada 5 Februari 1856. Karena cuaca buruk, Kapal Herman tertahan di laut sekitar teluk Batavia dan baru bersandar di pelabuhan pada 7 Februari 1856. Matthijs van Velthoven sendiri seorang pelaut berpengalaman dan terhitung sudah bolak balik 26 kali menahkodai berbagai jenis kapal dari Belanda ke Jawa selama 40 tahun. Kapal Herman termasuk tipe kapal Barque dengan tiga tiang layar. Lambung kapal dari kayu berlapis tembaga dan termasuk ke dalam jenis kapal kargo. Tahun 1861 kapal Herman diganti namanya menjadi JOHANNA ELISABETH. Ganti nama berarti ganti pemilik dan manager. Setelah beberapa tahun digunakan untuk pelayaran dari Eropa ke Asia melalui semananjung Harapan Afrika, menuju ke Hindia Belanda kapal Herman sempat beberapa kali berganti nama yaitu JOHANNA ELISABETH kemudian PASSAROEANG. Terakhir namanya menjadi ST. OLAF dan akhirnya tenggelam di laut tak jauh dari London, Inggris tahun 1893.*** |
Jumat, 05 Oktober 2018
REPLIKA KAPAL HERMAN
Penghormatan Relikui
Museum Ursulin Santa Maria (MUSM) menggelar Pameran dan Penghormatan Relikui memperingati Hari Raya Semua Orang Kudus. Kegiatan Pameran dan...
-
Hari Museum Indonesia tahun 2019 dirayakan dengan berbagai kegiatan, salah satunya adalah Grebeg Museum (=ramai-ramai mengunjungi museum...
-
Tanah makam para suster awalnya ada di Bidaracina. Semula tanah itu adalah pemberian Bapak Heugen, kepada Uskup Vrancken dengan mak...
-
Setiap kita ke museum apakah kita baca semua teksnya? Seperti apakah teks yang sesuai dan enak dibaca? Ibu Ajeng Ayu Arainikasi...