Jumat, 14 Desember 2018

BEJANA DAN BASKOM

Bejana dan Baskom menjadi salah satu cirikhas di setiap kamar para suster Ursulin sebelum pra konsili. 

Menurut Suster Blandina yang di tahun 2018 merayakan ulang tahun ke 83, saat ia masuk biara tahun 1957 masih menggunakan bejana dan baskom dari keramik di setiap kamar. Bejana itu berisi air yang digunakan untuk mencuci muka sebelum tidur dan saat bangun pagi. 

Air dalam bejana dituangkan dalam baskom kemudian lap kering diambil dan dicelupkan ke dalam baskom tersebut lalu digunakan untuk membersihakan wajah. Setelah itu wajah di lap dengan kain yang kering dan bersih.


Sr. Blandina. OSU

Tidak ada pispot dalam kamar. Pispot digunakan untuk suster yang sakit saja. “Kalau malam-malam mau buang air kecil ya ke kamar mandi.” Untuk mandi hanya diijinkan sekali sehari setiap sore. 

Penggunaan air untuk mandi dibatasi hanya tujuh gayung saja. Para suster diajarkan untuk menghemat air sejak mereka masuk ke dalam biara. Gayung yang digunakan mirip seperti ember kecil terbuat dari besi seng dengan pegangan kayu berukuran lebih dari satu liter. “Lebih besar dari gayung yang sekarang, “ kata suster Blandina 

Sedangkan menurut Hay Coopens, salah seorang tamu yang pernah berkunjung ke Museum Santa Maria (lihat  You speak English, I speak Indonesia ) Pada masa lalu (pra konsili) , instalasi air belum sebaik saat ini dimana di setiap kamar tidur (di lantai atas) ada kamar mandi. 

Dulu tidak ada (kamar mandi didalam kamar tidur) sehingga diperlukan pispot sebagai tempat buang air kecil dan bejana serta baskom untuk tempat air bersih dalam satu kamar.***

Visitor Studies Cara Museum Memanjakan Pengunjung.

Pergeseran paradigma museum dari Collection oriented ke Public Oriented memaksa Museum harus berbenah dan meningkatkan kualitas pelaya...