Frater Samuel kagum dengan banyaknya koleksi relikui dan masih terawat baik. Kemudian ia menceritakan relasi antar biara, “Di Jerman bagian utara dan Belanda bagian Selatan itu banyak biara-biara, dan mereka saling mendukung diantara biara-biara tersebut meski berbeda ordo atau kongregasi. Nah ketika ada biara yang bermisi, biasanya mereka menyumbangkan dana. Tetapi bila tidak memiliki dana, mereka memberikan yang terbaik yang dimiliki biara. Apa itu? Ya relikui,” jelas frater yang sering juga dipanggil Frater Sonny. | Ia punya banyak pemahaman dan sangat tertarik dengan relikui. Frater Sonny menjelaskan siapa saja yang berhak mengeluarkan sertifikat. “Yang pertama itu uskup keuskupan setempat, kemudian Magister General atau general-nya di biara pusat. Berikutnya Provinsial dan yang terakhir adalah administrator keuskupan yang biasa disebut POSTULATOR. Jadi kalo ada sertifikat dengan tulisan Postulator maka itu yang mengeluarkan sudah pasti administrator keuskupan.” Beberapa relikui juga menjadi perhatiannya, “Disini relikuinya lengkap, termasuk ada Relikui Santo Yoseph & Bunda Maria dan juga para rasul. Saran saya nanti dibuat ruang yang agak lebih besar kemudian diurutkan mulai dari Bunda Maria dan Santo Yoseph kemudian Salib Yesus, para Rasul, terus para kudus pendiri Ordo dan relikui para Kudus sesudahnya. Jadi ada urutannya.” Usul dan saran yang berharga itu kami catat untuk menjadi pe-er penataan museum selanjutnya, TERIMA KASIH FRATER SONNY.*** |
Kamis, 14 Maret 2019
Seluk beluk Relikui
Penghormatan Relikui
Museum Ursulin Santa Maria (MUSM) menggelar Pameran dan Penghormatan Relikui memperingati Hari Raya Semua Orang Kudus. Kegiatan Pameran dan...
-
Hari Museum Indonesia tahun 2019 dirayakan dengan berbagai kegiatan, salah satunya adalah Grebeg Museum (=ramai-ramai mengunjungi museum...
-
Tanah makam para suster awalnya ada di Bidaracina. Semula tanah itu adalah pemberian Bapak Heugen, kepada Uskup Vrancken dengan mak...
-
Setiap kita ke museum apakah kita baca semua teksnya? Seperti apakah teks yang sesuai dan enak dibaca? Ibu Ajeng Ayu Arainikasi...