Kamis, 09 Januari 2020

BIMTEK PENGELOLAAN DATABASE MUSEUM



LAPORAN MENGIKUTI BIMBINGAN TEKNIS PENGELOLAAN DATABASE MUSEUM
26-29 November 2019
Hotel Ambhara, Jakarta Selatan
(oleh : Veronica Wenehen, Pemandu Museum Santa Maria) 


Halo Sahabat Museum! Jumpa lagi! Saya mau melaporkan kegiatan Bimbingan Teknis yang saya ikuti tanggal 26-29 November 2019 yang lalu di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan. Selamat membaca! J

Bimbingan Teknis kali ini, tujuan utamanya dimaksudkan untuk memperkenalkan Sistem Registrasi Nasional Museum yang baru, yang merupakan tindak lanjut dari Sistem Registrasi Museum yang pernah diperkenalkan 2 tahun sebelumnya di Bogor.

Sistem Registrasi Nasional Museum kali ini diawali dengan pendaftaran atau pembuatan login Museum pada alamat link berikut : sso.dapobud.kemdikbud.go.id. Login harus menggunakan email Museum, dengan password bebas, sesuai keinginan masing-masing Museum. Email yang digunakan adalah email Museum, supaya tidak tergantung dengan admin Museum itu sendiri, artinya siapapun bisa membuka dan mengakses Sistem Registrasi tersebut.

Setelah akun Dapobud udah sukses dibuat, lalu dilanjutkan dengan login menggunakan website dengan alamat sebagai berikut : museum.kemdikbud.go.id, klik Login, lalu pilih Login menggunakan SSO Dapobud, nanti secara otomatis sistem akan membuka login kita. Jadi akun yang telah kita buat di dapobud tadi seolah merupakan backend Museum.

Setelah kita login sesuai prosedur di atas, lalu kita bisa input segala keperluan sesuai menu yang telah disiapkan, yaitu : Data Museum, Data SDM, Data Fasilitas Museum, Data Program Museum, Data Pembinaan SDM, Data Penghargaan, Data Revitalisasi, Data Pengunjung, dan Data Koleksi.

Pada awal-awal pelatihan, karena semua mengakses, server menjadi error dan lambat sekali pergerakannya. Hal ini menjadi bahan evaluasi yang paling penting. Mengingat system yang diperkenalkan ini adalah Sistem Registrasi Nasional Museum, yang artinya secara Nasional akan diakses oleh seluruh Museum se Indonesia, maka bukan tidak mungkin yang akan mengakses dalam sehari minimal adalah 50 user. Bayangkan, pada saat uji coba seperti saat Bimbingan Teknis ini, yang login sekitar 35 Museum, dan aksesnya sangat lambat, kemudian server error, bagaimana apabila sudah resmi dilaunch untuk Nasional.

Penting untuk dipikirkan solusi dan juga pencegahan agar tidak menjadi masalah dikemudian hari. Saya juga sempat berpikir, apakah system ini akan berjalan secara jangka panjang, melihat bahwa system 2 tahun lalu tidak lagi digunakan, kemudian saat ini menggunakan system baru. Saya hanya prihatin dengan teman-teman di Museum milik Pemerintah, yang sudah mengunggah begitu banyak informasi ke dalam akun tersebut, yang pastinya menghabiskan waktu, tenaga, serta pikiran, kemudian di tahun-tahun berikutnya system ini tidak lagi digunakan. Wauwww,,,, luar biasa mengecewakan kalau terjadi (lagi) seperti itu. Semoga kekhawatiran saya tidak terjadi ya. Karena kita semua pasti maunya yang terbaik untuk Museum di Indonesia.

Anyway, selain perkenalan dan pelatihan Sistem Registrasi Nasional Museum tersebut, saat Bimbingan Teknis kemarin juga ada pelatihan fotografi koleksi oleh Museum Nasional Indonesia dan Feri Latief.

Feri Latief adalah fotografer lepas untuk National Geographic, yang juga di endorse oleh Nikon, sehingga hasil karya fotografi dan videonya tidak aneh kalau luar biasa J Bersama Museum Nasional Indonesia, yang memiliki banyak koleksi, memperkenalkan mengenai teknik sederhana dalam pengambilan gambar untuk pendokumentasian koleksi di Museum. Katanya tidak harus mengeluarkan biaya mahal untuk membayar fotografer professional, kitapun sebagai staf dan pengelola museum bisa melakukannya, dengan alat yang sederhana. Sekarang banyak HP yang sudah tinggi resolusinya, bisa dimanfaatkan untuk proses fotografi, dilengkapi juga dengan lighting dari senter produksi China yang terkenal dengan harga yang ekonomis J

Teknik pencahayaan memang sangat penting dipelajari dalam pengambilan gambar. Karena dari situ kita akan mendapatkan apa yang mau kita tonjolkan dan mau kita ceritakan kepada para penikmat koleksi. Semua peserta terlihat antusias untuk mempelajari dan tentunya membeli peralatan sederhana tersebut J

Bimbingan Teknis diakhiri hari Jumat tanggal 29 November 2019 dengan menyisakan tugas registrasi di akun yang sudah kita daftarkan. SEMANGAT J


Edukator, Mengkomunikasikan Koleksi dan Program Edukasi

  ki-ka: Ibu Jumiati ,Bpk. Gumilar Ekalaya, Bpk. Yiyok T. Herlambang, Bpk. Mursidi, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif PemProv DKI Jakarta...