Vero promosi Museum Santa Maria saat reuni & Gathering Ikatan Alumni Santa Maria Juanda (IASAJA) 30/11/2019 di halaman SD Santa Maria |
Awal 2020 Museum Santa Maria berduka. Salah satu pemandu, Veronica Wenehen menghadap Sang Pencipta. Akhir Desember 2019, saat diundang untuk rapat persiapan Program Museum tahun 2020, Vero menegaskan bahwa ia akan hadir kalau sudah sembuh. Artinya, hanya sakit sajalah yang menghalangi pelayanan tugasnya. Sabtu 4 Januari 2020, pesan dan panggilan via WhatsApp untuk hadir rapat dibalas dengan pesan “Maaf Kak, aku masih sakit, doain aku ya.”
Museum Santa Maria bersiap
melangkah menatap tahun 2020 penuh optimis. Namun “Doain aku” menjadi pesan
terakhir Vero . Kami sungguh terkejut mendengar berita kematiannya, bak
disengat petir, antara percaya dan tidak. Awan mendung menambah kegalauan hati,
seolah ikut berduka. Kami sungguh kehilangan. Ingatan pun melayang mencoba
mereka-reka ulang awal
perjumpaan dan pelayanan Vero di Komunitas Museum Santa Maria.
Vero mulai terlibat melayani
di Museum Santa Maria 28 Desember 2015. Saat itu Vero anak ke 8, dan putri
bungsu dari 10 bersaudara, diajak kakaknya Lucia Wenehen (putri ke 5) bertemu
dengan Suster Lucia OSU Kepala Museum
Santa Maria. Vero diajak terlibat dalam persiapan perayaan syukur 160 tahun
Ursulin di Indonesia yang jatuh pada 7
Februari 2016.
Usai perayaan syukur yang meriah,
Vero tetap melanjutkan pelayanannya menjadi Pemandu Museum Santa Maria. Bulan
Mei 2019 Vero menegaskan bahwa niatnya melayani dibuktikan dengan lulus uji
sertifikasi pemandu Museum dan bergabung dalam keanggotaan Ikatan Pemandu
Museum Indonesia (IPMI). Kegiatan terakhir yang ia ikuti adalah Kegiatan Bimtek
Pengelolaan Database yang diadakan oleh Kemendikbud mewakili Museum Santa
Maria, akhir November 2019.
Vero sungguh-sungguh
mewujudkan semangat SERVIAM dalam hidupnya, pelayanannya, persaudaraan dan di setiap
perjumpaan. Dedikasi dalam tugas dan
pekerjaan membuatnya sering terlambat makan. Ditambah lagi kesukaan dengan
masakan pedas dengan alasan menambah
semangat bekerja menjadikan lambungnya rentan dengan asam lambung. Tak kuasa
menahan sakit akibat peningkatan asam lambung,
Vero menghadap Sang Khalik dalam
perjalanan menuju Rumah Sakit pada Senin 6 Januari 2020 dini hari dipangkuan
suami tercinta Mas Ade, yang kini ditinggalkan sendiri.
Saat kaki mulai melangkah, duka
itu menyapa, dan menggantung di hati. Mengingatkan kami bahwa semua terjadi atas kehendak-Nya. Dialah Yang Maha Kuasa mengatur segalanya.
Terima kasih Vero atas kebersamaan dan persaudaraan selama ini. Selamat
jalan Vero, tersenyum dan bahagialah di Surga bersama para kudus. Kami akan
lanjutkan langkah-langkah berikutnya dalam semangat SERVIAM untuk Museum Santa
Maria yang selalu dihati. ***