Jumat, 10 Januari 2020

Duka Saat Mulai Melangkah


Vero  promosi Museum Santa Maria saat reuni & Gathering Ikatan Alumni Santa Maria Juanda (IASAJA) 30/11/2019 di halaman SD Santa Maria 

Awal 2020 Museum Santa Maria berduka. Salah satu pemandu, Veronica Wenehen menghadap Sang Pencipta. Akhir Desember 2019, saat diundang untuk rapat persiapan Program Museum tahun 2020, Vero menegaskan bahwa ia akan hadir kalau sudah sembuh. Artinya, hanya sakit sajalah yang menghalangi pelayanan tugasnya. Sabtu 4 Januari 2020, pesan dan panggilan via WhatsApp untuk hadir rapat dibalas dengan pesan “Maaf Kak, aku masih sakit, doain aku ya.”

Museum Santa Maria bersiap melangkah menatap tahun 2020 penuh optimis. Namun “Doain aku” menjadi pesan terakhir Vero . Kami sungguh terkejut mendengar berita kematiannya, bak disengat petir, antara percaya dan tidak. Awan mendung menambah kegalauan hati, seolah ikut berduka. Kami sungguh kehilangan. Ingatan pun melayang mencoba mereka-reka  ulang  awal  perjumpaan  dan pelayanan  Vero di Komunitas Museum Santa Maria.

Vero mulai terlibat melayani di Museum Santa Maria 28 Desember 2015. Saat itu Vero anak ke 8, dan putri bungsu dari 10 bersaudara, diajak kakaknya Lucia Wenehen (putri ke 5) bertemu dengan Suster Lucia OSU  Kepala Museum Santa Maria. Vero diajak terlibat dalam persiapan perayaan syukur 160 tahun Ursulin di Indonesia yang  jatuh pada 7 Februari 2016.
  
Usai perayaan syukur yang meriah, Vero tetap melanjutkan pelayanannya menjadi Pemandu Museum Santa Maria. Bulan Mei 2019 Vero menegaskan bahwa niatnya melayani dibuktikan dengan lulus uji sertifikasi pemandu Museum dan bergabung dalam keanggotaan Ikatan Pemandu Museum Indonesia (IPMI). Kegiatan terakhir yang ia ikuti adalah Kegiatan Bimtek Pengelolaan Database yang diadakan oleh Kemendikbud mewakili Museum Santa Maria, akhir November 2019.

Vero sungguh-sungguh mewujudkan semangat SERVIAM dalam hidupnya, pelayanannya, persaudaraan dan di setiap perjumpaan.  Dedikasi dalam tugas dan pekerjaan membuatnya sering terlambat makan. Ditambah lagi kesukaan dengan masakan pedas  dengan alasan menambah semangat bekerja menjadikan lambungnya rentan dengan asam lambung. Tak kuasa menahan sakit akibat peningkatan asam lambung,  Vero  menghadap Sang Khalik dalam perjalanan menuju Rumah Sakit pada Senin 6 Januari 2020 dini hari dipangkuan suami tercinta Mas Ade, yang kini ditinggalkan sendiri.

Saat kaki mulai melangkah, duka itu menyapa, dan menggantung di hati. Mengingatkan kami bahwa semua terjadi atas kehendak-Nya. Dialah Yang  Maha Kuasa mengatur  segalanya.  Terima kasih Vero atas kebersamaan dan persaudaraan selama ini. Selamat jalan Vero, tersenyum dan bahagialah di Surga bersama para kudus. Kami akan lanjutkan langkah-langkah berikutnya dalam semangat SERVIAM untuk Museum Santa Maria yang selalu dihati. ***

Penghormatan Relikui

Museum Ursulin Santa Maria (MUSM) menggelar Pameran dan Penghormatan Relikui memperingati Hari Raya Semua Orang Kudus. Kegiatan Pameran dan...