Kolase foto oleh Bpk. Ir. Adang Suryana |
Bimtek Humas & Pemasaran
Bimbingan Teknis (Bimek) Humas dan Pemasaran yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan Provinsi Jakarta bekerjasama dengan Asosiasi Museum Indonesia Daerah (Amida) Jakarta Paramita Jaya merupakan BimTek ke empat. Bimtek sebelumnya diperuntukkkan bagi tenaga teksni Penata Pamer, Edukator, Register.
Sebagai tuan rumah, Ibu Misari, M. Hum. Kepala UPT Museum Kebaharian mengucapkan selamat datang kepada panitia maupun juga peserta. Ibu Misari juga mengungkapkan rasa bangganya karena dipilih menjadi salah satu tempat penyelenggaraan Bimtek, khususnya Humas dan Pemasan. Ia berharap semoga kegiatan Bimtek menginspirasi tim media social Museum Bahari untuk meningkatkan kualitasnya. Ibu Misari selain merasa bangga juga berharap kegiatan ini dimanfaatkan dengan baik oleh para peserta untuk meningkatkan potensi dirinya “Mudah-mudahan para peserta dapat memanfaatkan kesempatan baik ini untuk bisa meningkatkan potensi diri ya, kemudian saling juga bertukar pengalaman ya mungkin ada museum yang memang sudah mendapatkan poin plus-plus di dalam kehumasannya.” “Kesempatan berkumpul di Bimtek ini menjadi ajang untuk saling bertukar pikiran atau bertukar pengalaman”. Bu Ari berpesan: “Jangan kita merasa malu untuk bertukar pengalaman tetapi justru apa yang menjadi poin plus dari museum lain dapat menambah point kita dan sebaliknya, terutama dalam hal kemasan museum kita. Mudah-mudahan hasilnya nanti bisa bermanfaat bagi teman-teman”. “Sekali lagi sebagai tuan rumah saya menyambut baik kegiatan ini semoga juga bisa berjalan dengan lancar sampai tiga hari ke depan.” Pungkasnya. komunikasi dan pemasaran Pada sesi pertama Bimtek, Pak Yiyok T. Herlambang mengingatkan peserta pentingnya petugas teknis Humas dan Pemasaran karena tercatat dalam Peraturan Pemerintah (PP) no 66 Tahun 2015 Tentang Museum. Inilah pesan Pak Yiyok: “Museum adalah Lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi dan mengkomunikasikannya kepada masyarakat. Begitu ngomong komunikasi maka ada tiga tenaga teknis yang bertugas, satu adalah Penata Pamer kedua Educator ketiga Humas dan Pemasaran. Jadi teman-teman, dan bapak Ibu sekalian, sebagai seorang Humas dan Pemasaran wajib memahami kebijakan dan tugas kehumasan dan pemasaran. Terkait tugas Humas dan Pemasaran ditegaskan dalam PP No.66 Tahun 2015, penjelasan Pasal 11 peraturan: Hubungan Masyarakat dan Pemasaran adalah petugas teknis yang melakukan kegiatan komunikasi dan pemasaran program-program museum. Kaitannya dengan standarisasi, Pemerintah melakukan standarisasi museum setelah dua tahun museum berdiri. Penilaian berdasarkan Pengelolaan Museum dengan Hasil Standarisasi berupa Tipe A, B, atau C dan Evaluasi Museum. Salah satu penilaian adalah apakah tenaga teknis dalam museum tersebut masih merangkap jabatan atau tidak. Pak Yiyok kemudian memberikan tugas kelompok untuk menyusun apa saja tugas tenaga teknis Humas dan pemasaran. Tugas kelompok kemudian di paparkan dan didiskusikan bersama. Menurut Pak Yiyok berdasarkan paparan peserta, para peserta telah memahami tugas tenaga teknis Humas dan Pemasaran karena telah sesuai dengan materi yang akan diujikan dalam sertifikasi profesi, yang antara lain menyusun kebijakan hubungan masyarakat dan pemasaran museum, Melaksanakan hubungan dengan media, Melaksanakan hubungan dengan komunitas, Melaksanakan hubungan dengan internal museum, Melaksanakan hubungan dengan pengunjung, Melaksanakan kegiatan pemasaran museum. Pada Sesi kedua, peserta diajak untuk mengelola kerjasama dengan media. Hubungan dengan Media bertujuan untuk membentuk citra positif dan mempengaruhi persepsi publik melalui kegiatan publikasi di media. Hubungan Media Prinsip Hubungan Media Melayani dengan sebaik mungkin, Memberikan ruang yang cukup, tidak menutup saluran informasi khususnya dalam keadaan penting. Jujur dan terbuka. Professional dalam menjalankan tugas. Humas dan Pemasaran dalam menjaga hubungan dengan media tidak hanya berhubungan dengan wartawan. Seorang Humas dan Pemasaran wajib mengetahui dan mengenali institusi media dan bagian-bagiannya. Dalam membina hubungan baik, ada kalanya harus mendekat dengan tujuan menjalin hubungan baik. Bentuk kegiatan Humas dan Pemasaran yang berkaitan dengan media antara lain: Konferensi Pers, Media Briefing, Media Visit, Wawancara, Pertemuan dengan Pemimpin redaksi, Media Luncheon, Press Gathering, Doorstop, In House Training, Klarifikasi Berita, Siaran Pers. Dalam sesi tersebut, tugas kelompok adalah membuat Press Rilis. Ibu Ita Suryani, S. Sos M.I.kom dosen di Universitas BSI yang menjadi narasumber sesi kedua terlebih dahulu menjabarkan unsur-unsur dalam pembuatan Press Rilis. | Unsur dan struktur dalam Pres Rilis meliputi nilai berita yang menarik benar-benar terjadi dan baru saja terjadi, dan penting. Sedangkan Struktur naskah atau tulisan rilis sama dengan struktur naskah berita, yakni terdiri dari 1. Judul, 2. Teras (lead), 3. Isi (body), 4. Judul berita harus kalimat lengkap, minimal Subjek + Predikat, dan menggunakan kalimat aktif. 5. Teras sebaiknya mengedepankan subjek pelaku who does what; siapa melakukan apa, kapan, di mana, kenapa, dan bagaimana; isi berupa penjelasan unsur why dan how. 6. Namun, dari segi format, naskah press release ditambah bagian awal dan akhir Hari Kedua Sesi Pertama diisi dengan materi melaksanakan hubungan dengan komunitas. Namun dalam paparan nara sumber, Ibu Resita Kuntjoro-Jakti para peserta justru diajak bagaimana membuat sebuah komunitas. Ketika ditanyakan mengapa dan apa alasannya petugas Teknis Humas dan Pemasaran Museum harus membuat komunitas? Dijawab bukan sesinya dan dapat ditanyakan pada sesi besok (sesi hari ketiga) kerjasama Ibu Rian Timadar M. Hum ketua AMIKA-TMII, pada sesi kedua mengajak peserta dengan permainan kelompok membuat Menara yang paling tinggi dan kokoh dari bahan sedotan plastic. Pada saat presentasi setiap kelompok harus menunjukkan hasil kerja kelompok dan gambar desain Menara. Pada saat presentasi akan dinilai kesesuaian desain dengan hasil karya, dan pembagian kerja. Tujuan permainan ini untuk mengingatkan peserta bimtek Humas dan Pemasaran agar selalu menjaga harmoni dan meningkatkan kerjasama dengan setiap petugas tenaga teknis maupun non teknis di museum. Hari ketiga, Ibu Yulianti Fajar Wulandari M. I.Kom mengajak peserta belajar bagaimana Melaksanakan Hubungan Dengan Pengunjung. Salah satu yang terpenting dalam menjalin hubungan dengan pengunjung adalah komunikasi yang baik untuk Menggali kebutuhan layanan pengunjung seperti mengapa mengunjungi museum, apa yang dilakukan di museum dan apa kesan yang didapat di museum. Komunikasi yang baik meliputi komunikasi verbal dan non verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang disampaikan melalui tulisan dan lisan. Di masa kini informasi yang disampaikan lewat social media termasuk dalam katogori komunikasi verbal. Sedangkan komunikasi non verbal adalah komunikasi yang disampikan melalui bahasa tubuh sepertu gerak tangan, ekspresi wajah penampilan, intonasi suara dan lainnya. Keluhan pengunjung Salah satu yang menjadi perhatian tenaga teknis Humas dan Pemasaran adalah bagaimana menangani keluhan pengunjung atau Complain Handling. Mengapa pengunjung mengeluh? Beberapa factor keluhan pengunjung diantaranya pelayanan tidak sesuai yang diharapkan, pengunjung diabaikan atau dibiarkan terlalu lama, tidak ada yang mendengarkan atau menanggapi, seseorang bersikap kasar, dianggap remeh oleh staff, tidak ada yang mau bertanggung jawab atas kesalahan yang terjadi, pernah mengalami hal buruk di tempat yang sama. Bagaimana menanggapi keluhan tersebut? Pertama, anggap keluhan pengunjung tersebut sebagai masukan positif bagi museum dan staff pengelola. Kemudian dengarkan keluhannya dan selidiki, jangan mengambil kesimpulan tergesa-gesa. Bantu memberikan saran yang mudah dilaksanakan. Terakhir tak boleh lupa mengucapkan terima kasih atas saran dan masukannya. Di Sesi akhir, Bpk. Ir. Adang Suryana memberikan materi tentang bagaimana melaksanakan kegiatan pemasaran. Tenaga teknis harus mampu: Menentukan misi dan tujuan kegiatan pemasaran museum, bauran pemasaran dan promosinya, serta strateginya. Bauran pemasaran museum adalah strategi yang memadukan kegiatan pemasaran dalam satu waktu untuk meningkatkan penjualan produk atau jasa. Bauran ini meliputi: produk, harga, tempat, promosi, pemegang kebijakan, hubungan Masyarakat Bauran Promosi adalah kombinasi strategi dari variable periklanan, personal selling dan alat promosi lain, yang kesemuanya direncanakan untuk tujuan penjualan bauran promosi museum, meliputi: Iklan (advertising), Publisitas, Sales promotion, Penjualan tatap muka (Personal selling) dan Direct marketing. Di akhir BimTek dilaksanakan penyerahan sertifikat tanda kelulusan BimTek bagi seluruh peserta yang telah mengikuti kegiatan BimTek Humas dan Pemasaran selama tiga hari beturut-turut, 22-24 Agustus 2022. Penyerahan sertifikat diserahkan langsung kepada peserta oleh Bapak Norviadi Setio Husodo, SS. M.Si. Kepala Bidang Pelindungan Dinas Kebudayaan Provinsi Jakarta. *** |