Museum Ursulin Santa Maria mempunyai relikwi Santa Angela Merici. Relikwi ini mengingatkan kita akan Santa Angela yang penuh rahmat, di mana rahmat itu berasal dari Allah sendiri. Rahmat-rahmat itu antara lain: Rahmat mengantar doa-doa dan permohonan kita kepada Allah dengan perantaraan Tuhan Yesus Rahmat untuk tetap bertahan dalam masa yang sulit, maju sampai akhir dan bila perlu menempuh hidup baru Rahmat untuk mengampuni dan menerima sesama dengan segala kekurangannya Rahmat mendampingi orang yang sakit bahkan orang yang ngajal untuk kembali kepada Sang Pencipta dengan damai Rahmat untuk menghibur orang yang susah Rahmat untuk mendidik terutama anak-anak, gadis-gadis dan perempuan Rahmat keberanian untuk memulai sesuatu yang baru Rahmat kesetiaan dan peka mendengarkan Roh Kudus dst | Jadi relikwi Santa Angela itu mempersatukan kita dengan rahmat itu dan Rahmat Allah ini dapat dirasakan sepanjang masa. Kami percaya bahwa kehadiran Santa Angela telah menghadirkan kasih Allah sendiri, lengkap dengan muzijat penyembuhan-Nya, sembuh dari keterasingan. Jadi bagi Museum Ursulin Santa Maria, kehadiran Relikwi Santa Angela meneguhkan iman kami akan kehadiran Santa Angela dan kehadiran Tuhan Yesus yang adalah kekasihnya, dan bersama relikwi Orang Kudus lainnya, meneguhkan iman kami akan Gereja sebagai Persekutuan Orang Kudus. Dan secara khusus melalui Santa Angela kita dapat memohon rahmat keberanian untuk bersama-sama umat manusia mengatasi pandemic COVID 19 dan menem-puh hidup baru, cara baru dalam berbakti kepada Tuhan. |
Selasa, 26 Januari 2021
Santa Angela Merici dan Relikwinya
Senin, 25 Januari 2021
Santa Angela Merici
Santa Angela Merici adalah pendiri Kompani Santa Ursula, di Brecia - Italia tahun 1535. Para pengikut Santa Angela disebut Ursulin. Museum Santa Maria yang berada di dalam kompleks biara Ursulin Santa Maria, merupakan saksi sejarah keberadaan dan perjuangan para Ursulin. Para suster Ursulin ini adalah Pendidik Perempuan Pertama di Indonesia. | Santa Angela diperingati setiap tanggal 27 Januari, untuk menyambut hari Pestanya ada beberapa video, di mana para sahabat museum Santa Maria dapat mengenal lebih dekat dengan Santa Angela Merici, dengan membuka tautan berikut: https://youtu.be/A536jQhOhBg https://www.youtube.com/P6Q-0Gfgd18 |
Kamis, 21 Januari 2021
Santa Angela Merici di Museum Ursulin Santa Maria:
Di (dalam) setiap museum terdapat bagian yang diutamakan, karena di situ terdapat point awal yang menjadi tema atau visi Museum itu.
Di Museum Ursulin Santa Maria, yang menjadi tema utama adalah tentang pendidikan bagi para gadis, sekolah berasrama dan pendidiknya, yaitu para biarawati Ordo Santa Ursula (para Ursulin), pendidikan bagi perempuan ini di Indonesia dirintis pertama kalinya, pada tahun 1856 di Jalan Noordwijk – Batavia (sekarang Ir. H. Juanda) nomor 29 Jakarta. Uni Roma Ordo Santa Ursula, salah satu cabang keluarga rohani bernama Kompani Santa Ursula atau Serikat Santa Ursula, didirikan oleh Santa Angela Merici (tahun 1474 – 1540), di Brescia – Italia. Pada zaman sekitar abad 15 – 16, serikat ini sangat istimewa karena merupakan pembaktian diri para perempuan kepada Tuhan yang spiritualitasnya atau semangatnya dapat kita dalami melalui kata-kata Santa Angela, yang tertuang dalam regula, warisan dan nasihat Santa Angela. Juga dengan merenungkan cara dan teladan hidupnya. Kata-kata Santa Angela, terutama Regula telah memberi hidup dan semangat serta struktur kepada Serikat Santa Ursula. Santa Angela memberi teladan hidup yang dibaktikan sepenuhnya kepada Tuhan dan dalam mendirikan Serikat Santa Ursula terinspirasi oleh Roh Kudus karena relasi beliau yang mendalam dengan Tuhan. Tuhan yang beliau hayati sebagai kekasih. Keprihatinan beliau akan keadaan masyarakat dan gereja pada waktu itu, terutama yang diakibatkan oleh perang yang berdampak sangat buruk bagi para perempuan dan gadis-gadis. Santa Angela merenungkan: dalam menghayati kehidupannya, perempuan (juga) mendambakan dapat memusat-kan hidupnya, cintanya, tenaganya, waktunya kepada Tuhan. Pendeknya berbakti sepenuhnya kepada Tuhan, sebagai jawaban kepada Tuhan yang lebih dahulu mencintai dan mengasihi kita. Seperti dalam Kitab Ulangan 6: 4 – 7, perempuan juga dipanggil untuk menghidupi Perjanjian Allah Yahwe dengan umat-Nya. Musa berkata kepada Israel: “Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan Allah kita hanya satu. Hendaknya engkau mengasihi Tuhan Allahmu dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan (menetap dalam hatimu), haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.” | Santa Angela mencintai Tuhan sepenuhnya, dengan sifat keibuannya yang menonjol beliau membimbing para perempuan dan mengumpulkan puteri-puterinya.
Dari pertemuannya dengan para perempuan dan gadis yang minta bimbingan kepadanya, Santa Angela merenung: Apakah benar-benar mungkin tidak ada orang yang terpikir untuk melindungi hak-hak Allah dan mencari solusi masalah seperti misalnya seorang gadis yang berkata: “Saya merasa Tuhan menginginkan saya bagi diri-Nya, tetapi orang tua saya yang sudah lanjut usia membutuhkan saya, mereka mencarikan suami untuk saya, tapi saya merasa bahwa hidup pernikahan bukanlah untuk saya”. Murid-murid (pengikut) Angela adalah gadis-gadis muda yang hatinya terpaut pada Kristus. Gadis-gadis ini telah jatuh cinta pada-Nya dan berniat hidup sebagai mempelai-Nya. Akhirnya Santa Angela mendirikan Serikat Santa Ursula dan memberi Regula sebagai pedoman dasar hidup mereka. Dengan menjadi anggota Serikat Santa Ursula, perempuan dan para perawan tetap dalam posisinya di tengah masyarakat, tetapi mereka telah dikukuhkan disatukan untuk melayani Tuhan yang Agung, dan diberi hadiah yang istimewa, yaitu (Allah telah memilih mereka) menjadi puteri kesayangan malahan mempelai yang sejati dan kudus dari Putera Allah. Martabat yang agung ini bukan untuk suatu ambisi menaikkan tingkat sosial tetapi wewenang untuk pelayanan cinta. Dalam membimbing puteri-puteri, Santa Angela menasihatkan agar …. dalam bertindak, motivasinya hanya karena cinta kepada Tuhan dan kebahagiaan jiwa-jiwa. Inilah pedoman bagi puteri-puterinya bila mengadakan pembedaan roh. Bagi para pengkutnya Santa Angela meninggalkan tulisannya, selain Regula ada Nasihat dan Warisan. Bab-bab dari Nasihat St. Angela memuat norma-norma bagi pemimpin puteri-puterinya, untuk membantu mereka melatih para anggota Serikat St. Ursula. Norma-norma inilah yang selanjutnya menjadi kriteria dasar dari Pendidikan Ursulin. Kemudian dalam sejarahnya, puteri-puteri Santa Angela menjadi Ursulin, menjadi pendidik dan menyebarkan semua prinsip yang lahir dari Bunda Angela ke seluruh dunia. Prinsip pendidikan bagi perempuan dan para gadis telah sampai di Indonesia berkat Ursulin dari Sittard – Belanda, yang mulai berkarya tahun 1856. Sekarang, Angela Merici telah mendapat tempat tersendiri di dalam buku-buku teks sejarah pendidikan, di antara para ahli pendidikan. |
Workshop di Penghujung Tahun 2020
Minggu, 10 Januari 2021
PANGGILAN SUCI DUA SAHABAT
Ketika Yohanes sudah saatnya mewujudkan panggilannya, ia segera pergi ke padang gurun dan tinggal di sana. Yesus juga sering mengunjungi rumah Elisabeth dan terus berelasi akrab dengan dengan anaknya Yohanes. Mungkin Yesus juga pernah bersama-sama Yohanes pergi ke Padang Gurun. Dan kalau Yohanes mengajar murid-muridnya, ia datang ke dekat sungai Yordan dan kemudian membaptis mereka. Suatu saat Yesus juga datang ke dekat Sungai Yordan di mana Yohanes sedang mengajar orang banyak dan Yohanes berkata “Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu.” | Kemudian banyak diantara mereka yang datang dan memberikan diri untuk dibaptis sebagai tanda pertobatan mereka. Namun banyak juga orang yang bertanya-tanya satu sama lain: “Siapakah dia?” “Mengapa dia membaptis? “Apakah dia mesias?” Mendengar orang banyak saling bertanya, akhirnya Yohanes menjawab: “Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasudnya pun aku tidak layak.”
Tidak lama kemudian Yesus muncul dan ikut bersama orang-orang lain datang kepada Yohanes untuk dibabtis. Ketika Yesus sampai di depan Yohanes dan siap dibaptis, sesaat Yohanes terhenyak, ternyata Yesus sahabatnya ada di depannya. Ketika Yohanes sedang membabtis Yesus, Yohanes melihat burung merpati turun ke atas-Nya dan ia juga mendengar suara “Engkaulah anak-Ku yang kukasihi, kepadamu-lah Aku berkenan.” (Lihat: Injil Lk 3: 15-22). |
Persahabatan Yesus dan Yohanes Pemandi
Gambar Lukisan “Madonna Del Cardellino”, lukisan
Rafaello Sanzio (1483-1520)
Tiga sosok: Maria, Yesus dan Yohanes Pemandi. Maria
yang masih sangat muda dan Yesus serta Yohanes yang masih balita. Gambar itu
ditemukan di salah satu kamar biarawati Ursulin zaman dulu, sekarang menjadi
salah satu koleksi Museum Ursulin Santa Maria.
Gambar ini mengingatkan saya, akan persahabatan
antara Yesus dan Yohanes Pemandi, yang dapat kita ketahui dari ke empat Injil.
Yesus dan Yohanes berbeda usia 6 bulan (Luk. 1: 36). Penginjil Lukas menulis bahwa kedua balita
itu sudah saling mengenal ketika masih di kandungan. Karena ketika Elisabeth,
ibunda Yohanes bertemu Maria di rumah Elisabeth (waktu itu Maria sudah
mengandung Yesus dari Roh Kudus), Yohanes dalam kandungan Elisabeth melonjak
dan Elisabeth penuh dengan Roh Kudus (Luk 1:41).
Dahulu Yohanes dan orang tuanya tinggal di Yudea,
dekat Yerusalem, sedangkan Yesus bersama Maria dan Yusuf di Nazareth, di
Galilea (Luk 2: 39). Dari sejak lahir kedua balita ini sudah membuat tercengang
tetangga-tetangga dan sanak saudara orangtuanya. Kelahiran Yohanes membuat
Zakaria, ayahnya bisu, tidak bisa bicara apa-apa, sampai-sampai mereka itu
setelah merenungkannya berkata “Menjadi apakah anak ini nanti?” Lukas menulis,
“tangan Tuhan menyertai bayi Yohanes” (Luk 1: 66). Sedangkan Lukas menulis tentang Yesus, setelah
menarasikan kelahiran-Nya “Anak ini bertambah besar dan menjadi kuat, penuh
hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya”.
Yohanes pasti belajar mengenai Taurat dan pengenalan
akan Allah menurut para nabi, mazmur puji-pujian, Kidung dari orangtuanya,
terutama Zakharia ayahnya dan hidup sehari-hari dari ibunya Elisabeth.
Sedangkan Yesus, dari Maria dan Yusuf. Karena Yusuf seorang tukang kayu, Yesus
juga belajar menukang.
Menurut Lukas tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi
ke Yerusalem pada hari raya Paskah. Besar kemungkinan bahwa ketika Yesus masih
kecil, Ia dititipkan Elisabeth sehingga Yesus berteman baik dengan Yohanes.
Dalam kunjungan ke Yerusalem itu lamanya kira-kira 2 minggu sampai satu bulan.
Ketika di rumah Zakaria, Yesus juga ikut belajar tentang Taurat, pewartaan para
nabi, Mazmur dst dari Zakaria seperti Yohanes. Sampai umur 12 tahun Yesus pergi
ke Yerusalem, ke Bait Allah. Mungkin Yohanes itu sekolah di Yerusalem, di
kompleks Bait Allah, dan Yohanes tidak berkeberatan kalau Yesus ikut. Sampai keduanya itu akrab dan berteman
sangat baik. Mereka mendalami dan mendiskusikan bersama Taurat dan kitab para
Nabi, sampai suatu ketika orangtua Yesus mendapati Yesus duduk ditengah-tengah
alim-ulama, setelah mencari Yesus 3 hari 3 malam. Yesus mendengarkan mereka dan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.
Sejak pengalaman di Bait Allah itu Yesus makin sering
ke rumah Elisabeth untuk menjumpai Yohanes dan belajar dari Imam Zakaria, juga
hal-hal mengenai Bait Allah. Maria tidak berkeberatan Yesus ke rumah Elisabeth
karena Maria dan Elisabeth bersaudara dan Maria sering mengunjunginya.
Penghormatan Relikui
Museum Ursulin Santa Maria (MUSM) menggelar Pameran dan Penghormatan Relikui memperingati Hari Raya Semua Orang Kudus. Kegiatan Pameran dan...
-
Hari Museum Indonesia tahun 2019 dirayakan dengan berbagai kegiatan, salah satunya adalah Grebeg Museum (=ramai-ramai mengunjungi museum...
-
Tanah makam para suster awalnya ada di Bidaracina. Semula tanah itu adalah pemberian Bapak Heugen, kepada Uskup Vrancken dengan mak...
-
Setiap kita ke museum apakah kita baca semua teksnya? Seperti apakah teks yang sesuai dan enak dibaca? Ibu Ajeng Ayu Arainikasi...