Museum Ursulin Santa Maria (MUSM) menggelar Pameran dan Penghormatan Relikui memperingati Hari Raya Semua Orang Kudus. Kegiatan Pameran dan Penghormatan Relikui dilaksanakan selama dua hari pada 31 Oktober – 1 November 2024 di Kapel Santa Maria, komplek Biara Ursulin di Jalan Juanda no.29 Jakarta.
Kegiatan ini bertujuan untuk memelihara tradisi gereja Katolik dalam menghormati para kudus sekaligus menjadi sarana memperkenalkan tradisi Katolik dan Museum Ursulin Santa Maria, kepada seluruh siswa/i unit KB.TK/ SD/ SMP/ SMK serta seluruh warga kampus Santa Maria dan tentu saja para orang tua murid yang hadir dalam misa Jumat Pertama setiap bulan.
Relikui yang dipamerkan kali ini antara lain Relikui Santa Angela, Relikui Santa Ursula dan Relikui Santa Maria dari Inkarnasi. Relikui Santa Angela dan Ursula berupa bagian tubuh yaitu tulang seperti yang tercantum dalam sertifikatnya. Sedangkan relikui Santa Maria dari Inkarnasi adalah kain sutera yang telah disentuhkan ke bagian tubuhnya.
Waktu pelaksanaan dimulai lebih awal pada 31 Oktober dilanjutkan pada 1 November awal karena pada Sabtu,2 November 2024, Kapel akan digunakan untuk Misa Perkawinan dan hari minggu digunakan untuk misa babtis.
Kamis, 31 Oktober 2024 Pk. 08.00 – 09.00 Unit KB.TK mengawali kegiatan Penghormatan Relikui.
Kegiatan pertama setelah anak-anak duduk adalah menonton video pendek. Pelaksanaan kegiatan terasa lama karena lima guru pendamping sibuk
mengatur, mengarahkan dan
menjaga-anak-anak. Durasi yang cukup lama bukan pada penjelasan tetapi
mengarahkan agar anak-anak siap untuk duduk dan mendengarkan.
Tidak ada penjelasan tentang relikui karena anak-anak belum dapat membaca dan memahami. Hanya penjelasan tentang foto Santa Maria dari Inkarnasi kemudian membawa frame foto replika Relikui Santa Maria dari Inkarnasi lebih dekat kepada anak-anak yang duduk dibangku umat. Acara diakhiri dengan berdoa bersama.
Masih di hari yang sama, pada Pukul 09.00 – 13.00 unit SD bergiliran dari kelas 1 sampai kelas 6 mendengarkan penjelasan tentang Relikui dan memberi penghormatan. Acara pertama adalah menonton video pendek, setelah itu Pak Irwan, guru agama dan pendamping Pastoral sekolah memberikan penjelasan tentang Relikui.
Usai penjelasan relikui, Pak Irwan mengajak anak-anak berdoa dan mendampingi anak-anak memberi penghormatan kepada relikui sebelum kembali ke kelas.
Hari kedua, Jumat, 1 November 2024 SMP kelas VII mengawali kegiatan Penghormatan Relikui pada pukul Pk. 09.00. Kelas VIII melanjutkan kegiatan 40 menit kemudian dan diakhiri kelas IX. Di unit SMP penjelasan Relikui disampaikan pihak Museum. Hampir tiga jam unit SMP meluangkan waktu dalam kegiatan tersebut.
Unit SMK hadir di Kapel sekitar pukul 12.00 usai doa Malaikat Tuhan. Diawali kelas XI Kuliner dan Busana. Sesi kedua pukul 13.00 kelas XI jurusan DKV dan kelas X Kuliner. Pak Bayu,guru agama dan Pastoral unit SMK mengawali kegiatan dengan menyapa seluruh yang hadir. Setelah staff Museum memberi penjelasan tentang relikui, Pak Bayu mendampingi pera murid dalam doa dan mengarahkannya ketika memberi penghormatan relikui.
Semua unit kecuali TK menyertakan doa Indulgensi dalam doa-doanya. Doa Indulgensi adalah doa memohon kepada Tuhan bagi keselamatan arwah orang-orang beriman. Doa ini biasanya didoakan umat Katolik setiap tanggal1-8 November. Berikut isi doanya
DOA
INDULGENSI
DIDOAKAN TGL 01-08 NOV
Perkenankan mereka semua memasuki hidup abadi yang terang
dan bahagia di Surga mulia, dan perkenankan mereka memandang kemuliaan cahaya
wajah-Mu.
Ini semua kami mohon di dalam Kristus Putra-Mu dan
pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin
Selepas acara, Pak Irwan mengungkapkan bahwa
kegiatan ini sangat baik “Kegiatan ini sangat baik terutama untuk melatih anak
belajar bersikap yang baik dan sopan ditempat ibadah”
Senada dengan Pak Irwan, Pak Bayu, juga mengatakan hal yang sama bahwa kegiatan ini sangat baik bagi para murid.
“Acara ini sangat baik terutama karena siswa SMK tidak semua berasal dari (SMP) Santa Maria dan juga banyak yang non katolik sehingga kegiatan ini menjadi sarana yang baik untuk mempromosikan museum sekaligus menguatkan iman murid yang katolik.”
Ia juga mengatakan bahwa kisah santo santa atau para kudus itu dapat menyentuh hati siapapun yang percaya bahwa Allah menggunakan mereka menjadi sarana berkat bagi manusia.
Penghormatan relikui para kudus di Kampus Urslin Sekolah Santa Maria dimulai pada Tahun 2016 dan masih terus berlangsung. Tuhan memberkati. ***